|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
Untuk merangkul serta
memotivasi generasi pecinta seni dan budaya, khususnya budaya
tradisional. Saat libur tiba, mendorong anak-anak untuk keluar rumah dan
meninggalkan gawai yang biasanya menemani mereka sehari-hari. Dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk bermain di luar, kita juga telah
mengajari mereka untuk belajar melalui pengalaman di dunia luar.
|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
|
Belajar dan Bermain di Alam Foto : Sanggar Sahabat Ceria Desa Wisata Pujon Kidul, Pujon - Malang |
Hal ini tidak hanya
memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan anak, tetapi juga
pengembangan pikiran anak. Apapun yang anak-anak lakukan di luar rumah
akan menjadi bahan pembelajaran yang baik bagi mereka. Hal ini juga
didukung oleh Dr. Dorothy Singer dari Yale University, salah seorang
pakar dalam perkembangan anak.
"Meskipun sangat
disayangkan jika anak-anak di seluruh dunia tidak mendapat kesempatan
untuk menjelajahi alam secara langsung, namun ada kebutuhan nyata bagi
orangtua dan anak untuk berinteraksi dengan alam dan belajar melalui
pengalaman," ujar Singer.
Lalu Apa Saja Manfaat anak-anak bermain di alam bebas? Berikut yang Sangkawi kumpulkan dari berbagai situs online:
Meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak dalam segala segi –intelektual, emosional, social,
spiritual dan fisikMeningkatkan imajinasi, kreativitas, dan kemampuan
problem solvingMeningkatkan kemampuan anak untuk fokus dan meningkatkan
kemampuan kognitifMeningkatkan kemampuan akademik. Penelitian di Amerika
menyebutkan bahwa sekolah yang menggunakan kelas di alam dan pengalaman
edukasi menggunakan alam meningkatkan kemampuan anak dalam pendidikan
sosial, sains, bahasa, seni, dan matematika. Anak-anak yang mengikuti
program outdoor sains mengalami kenaikan nilai sains mereka 27%.
(Amerika Institutes for Research, 2005)Meningkatkan kesehatan mental.
Kegiatan outdoor sangat bermanfaat bagi kesehatan mental. Pernyataan itu
disampaikan oleh dr. Garrett Burris, seorang ahli saraf pediatrik di
Australia. Garett meminta para orang tua untuk lebih sering mengajak
anak melakukan kegiatan outdoor, khususnya bila mereka mempunyai anak
dengan ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder. ADHD adalah
gangguan pada otak yang membuat anak jadi impulsif, susah berkonsentrasi
dan hiperaktif. Melalui kegiatan outdoor yang menyenangkan, anak dengan
ADHD bisa belajar untuk mengontrol emosi dan konsentrasi
mereka.Meningkatkan nutrisi. Menurut penelitian anak-anak yang
menumbuhkan tanaman sendiri akan lebih mau untuk makan sayur dan
buah-buahannya dan menunjukkan pengetahuan yang lebih tinggi akan
nutrisi. Makan sehat dari dini akan membuat mereka terbiasa untuk hidup
sehat sepanjang hidup mereka.Memiliki mata yang sehat. Menurut
penelitian dari (American Academy of Ophthalmology, 2011), melihat
pemandangan hijau akan membantu anak-anak dan remaja untuk mengurangi
resiko rabun jauh atau myopia. Delapan penelitian yang telah dilakukan
para ilmuwan dari Universitas Cambridge juga menyebutkan bahwa paparan
cahaya alami dan kesempatan melihat obyek yang jauh menjadi kunci
penurunan risiko rabun jauh pada anak.Meningkatkan kemampuan
bersosialisasi. Anak-anak yang mempunyai kesempatan lebih sering bermain
di ruang terbuka biasanya lebih sehat, cerdas, bahagia.Mengurangi
stressMeningkatkan sistem kekebalan tubuh. Faktanya, anak yang hidup di
daerah hijau seperti pedesaan memiliki sistem kekebalan tubuh lebih
tinggi daripada anak yang tinggal di perkotaan. Berdasarkan hasil
penelitiannya, dr. Thom McDade, PhD, profesor dan direktur Laboratory
for Human Biology Research at Northwestern University, menyimpulkan
bahwa anak-anak yang jarang terpapar parasit, bakteri dan virus,
cenderung menderita alergi, asma dan penyakit autoimun lainnya saat
dewasa. Maka, anak-anak perlu diberi kesempatan untuk menghabiskan lebih
banyak waktu di luar ruangan, sehingga bisa melatih sistem kekebalan
tubuh mereka. Semoga bermanfaat..
Post a Comment