Header Ads

Sejarah Asal Usul Reog Kendang Atau Dugdug Gling

Sempuyun - Terdapat beraneka penamaan dalam sebutan kesenian yang satu ini. Ada yang menyebutnya, seni ganongan, dudugling, dan lainya menamakan kesenian reog kendang, sebuah kesenian asli dari Tulungagung.

Sempuyun-Komunitas-pecinta-seni-tradisional.jpg
Gambar Istimewa


Reog Kendang Tulungagung merupakan produk kesenian asli dari prajurit-prajurit Majapahit, karena dari busana yang dikenakan sampai sekarang adalah ciri-ciri Majapahit. Ada Supit Urang, Merah Putih, dan itu adalah lambang-lambang Kerajaan Majapahit.

 Wilayah Tulungagung atau dahulu Jaman Majapahit dikenal dengan nama Boyolangu merupakan tempat pendadaran atau latihan prajurit-prajurit Majapahit. Tulungagung adalah tempat tinggal dan terbunuhnya Pangeran Kalang Putra Raja Brawijaya dari Selir atau Jaman dahulu disebut Lembu Peteng.

 Singkat cerita setelah para prajurit latihan perang dan untuk mengurangi kepenatan maka diciptakanlah sebuah kesenian Reog yang dimainkan oleh para prajurit dan diiringi gamelan. Berbeda dengan Reog Ponorogoo, Reog Tulungagung dalam memainkan Gendang berbeda-beda, ukurannya dan ditabuh/dipukul berirama oleh 6 orang atau lebih dengan menari-nari.

Semakin kencang pukulan Gendang maka permainan semakin ramai. Tujuan awal dari kesenian ini adalah murni hiburan bagi prajurit Majapahit yang kelelahan dari latihan atau sehabis berperang. Dari ini akhirnya berkembang menjadi kesenian rakyat dan menyebar ke seluruh wilayah Tulungagung dan sekitarnya.

Sejarah Reog Kendang tersebut kiranya bisa memberi gambaran kepada kita, sejak kapan kata Reog muncul dan berkembang. Menurut penulis kata-kata Reog ada dan muncul sejak jaman Majapahit. Entah apakah sudah ada sejak Pra Majapahit atau sejak berdirinya Kerajaan Majapahit yang jelas kata-kata Reog sudah ada sebelum kata-kata Indonesia ada.

Reog hadir dari rakyat dan tetap akan hadir bersama rakyat sebagai sebuah budaya perlawanan dan hiburan yang lahir dari hati nurani rakyat Jawa. Seperti pepatah, Jangankan Manusia,Cacing-pun akan menggeliat Jika Diinjak....Reog adalah Budaya yang lahir dari kondisi sosial pada jamannya..

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua dan ada kurang lebihnya sebagai manusia yang bodoh, penulis minta maaf dan masukannya...
Ide ini lahir dari Hati dan apakah tulisan ini Subyektif atau Obyektif penulis serahkan kepada semua karena Tak Ada Kebenaran Yang Hakiki.

Kita generasi muda masa kini hanya mencoba mencari tahu hal-hal yang masih tersembunyi dan samar...Benar dan Salah hanya Tuhan Yang Maha Tahu.....Wassalam....(asalsejarah)

Salam Sempuyun!! GUYUB RUKUN

Tidak ada komentar